Bismillahhirohmannirrohim,
Setelah sekian lama tidak menulis lagi karena
alasan satu dan lain hal, akhirnya saya mencoba mulai menulis.
Pada kesempatan ini, saya akan mengulas salah
satu lagu yang saya suka, yaitu lagu Where's the Love yang dinyanyikan oleh
Black Eyed Peas. Berikut liriknya dan akan saya bahas lirik yang saya rasa
menarik. Kalo untuk membahas liriknya satu per-satu saya rasa akan panjang dan
berbeda perspektif nantinya dengan si pencipta lagu.
1. Kumpulan lirik pertama,
What's wrong
with the world, mama? People livin' like they ain't got no mamas. I think
the whole world's addicted to the drama. Only attracted to things that'll bring
the trauma
Overseas, yeah, we tryin' to stop terrorism. But we still got terrorists here
livin' In the U.S.A.,
the big C.I.A.
But, if you only have love for your own race. Then you only leave space to
discriminate. And to discriminate only generates hate. And when you hate then
you're bound to get irate, yeah. Madness is what you demonstrate. And that's exactly how anger works and
operates. Man, you gotta have love just to set it straight. Take control of
your mind and meditate, let your soul gravitate to the love, y'all, y'all
Dari kumpulan lirik diatas
terlihat bahwa ini adalah keresahan yang dirasakan oleh personel BEP (Black
Eyed Peas) melihat keadaan yang dialami sekarang. Apakah ini akhir zaman? Ada
apa dengan dunia ini? Semua orang bertindak seperti tidak punya orang tua,
yaitu seseorang yang selalu dinaungi kebencian. Biasanya anak yang nakal karena
tidak ada didikan orang tua artinya anak itu kurang perhatian dari orang
tuanya.

Dalam lirik lain juga BEP
mengkritisi tentang banyaknya orang yang terpesona oleh drama, yang drama ini
hanya menimbulkan sebuah trauma, ketakutan akan sesuatu hal yang bahkan sesuatu
itu aslinya tidak menakutkan. Saya rasa ini terjadi di Indonesia.
Banyak tanyangan yang tidak bermutu di semua stasiun TV-sinetron. Tanyangan
tidak mendidik ini mengakibatkan banyak masyarakat Indonesia
hanya terpaku oleh kegermelapan yang ditayangkan di acara tersebut dan hanya
menimbulkan trauma bahkan menimbulkan ide-ide kriminalitas bagi orang yang
menonton dan terinspirasi akibat himpitan ekonominya.
Yang menarik disini mereka juga
mengkirisi Negara mereka sendiri (USA)
yang selalu mengkampanyekan melawan teroris, tapi dalam Negara USA
sendiri masih banyak teroris yang mengganggu kehidupan mereka. Jangan-jangan
teroris itu adalah bentukan dari CIA untuk
menjalankan operasi CIA sendiri, atau
modernnya disebut Dari dan Untuk CIA.

BEP juga menganjurkan akan kita
jangan memiliki rasa cinta terhadap kaum kita sendiri. Ini bisa menimbulkan
adanya pandangan yang sempit apabila kita melihat kaum yang lain. Bukankah kita
diciptakan oleh Allah bermacam-macam, bersuku-suku agar kita saling mengenal,
saling menghargai dan saling bertoleransi. Tetapi kita selalu memperdebatkan
perbedaan tanpa melihat sisi lain dari perbedaan itu. Bukannya saling belajar
untuk menghargai kaum yang lain, tapi belajar untuk menjatuhkan kaum lain karena
cinta akan kaumnya sendiri. Saling menghargai dan mempercayai orang lain bisa
jadi sebagai salah satu cara untuk menciptakan cinta diantara perbedaan kita. Perbedaan
itu indah, perbedaan itu rahmat, bro.
2. Kumpulan lirik Kedua,
People killin',
people dyin' . Children hurtin', you hear them cryin'? And would you turn
the other cheek. Father, Father, Father help us, send some guidance from above.
'Cause people got me, got me questionin', Where is the love?
New days are
strange, is the world insane? If love and peace are so strong, why are
there pieces of love. That don't belong? Nations droppin' bombs. Chemical
gasses fillin' lungs of little ones . With the ongoin' sufferin' as the youth
die young. So, ask yourself is the lovin' really gone? So, I could ask myself
really what is goin' wrong?
In this world that we livin' in people keep on givin' in. Makin' wrong
decisions, only visions of them dividends Not respectin' each other, denyin'
thy brother. A war is goin' on but the reason's undercover. The truth is kept
secret, it's swept under the rug. If you never know truth then you never know
love.
I feel the weight of the world on my shoulder. As I'm gettin' older, y'all,
people gets colder. Most of us only care about money makin'. Selfishness got us
followin' the wrong direction. Wrong information always shown by the media.
Negative images is the main criteria Infecting the young minds faster than
bacteria. Kids wanna act like what they see in the cinema.
Instead of spreading love we're spreading animosity. Lack of understanding,
leading us away from unity. There's no wonder why sometimes. I'm feelin' under
Gotta keep my faith alive till love is found and ask yourself. Where is the
love?
We only got One world, That's all we got

Apabila ada peperangan,
pasti menimbulkan korban jiwa. Dan kebanyakan dari korban jiwa itu adalah orang
tua yang pasti memiliki anak dan pastinya anaknya mengharapkan kedatangan
kembali orang tuanya dari peperangan. Beberapa anak mendapati ayah mereka
pulang, tapi anak yang lain? Hanya menangisi kematian orang tuanya. Apakah
kalian para pemangku jabatan tidak mendengar tangisan anak yang kehilangan
orang tuanya akibat peperangan? Ya Allah, kirimkan kami banyak melakukan
kesalahan di dunia ini yang mengabitkan kerusakan pada diri kami sendiri.
Allah, kirimkan petunjukmu, karena aku sudah tidak bisa lagi menjawab
pertanyaan dimanakah sebuah kasih sayang, dimanakah cinta sebenarnya?
Sekarang dunia telah menjadi
aneh, jika ada kedamaian kenapa pasti ada peperangang? Apakah peperangan
menjadikan kita berdamai pada akhirnya? Seperti lagu Gigi-Perdamaian, banyak
orang yang cinta damai tetapi makin banyak pula peperangan. Negara-negara
menjatuhkan bom ke Negara lain dengan alasan mencari senjata biologi, memerangi
teroris. Padahal apa yang dihasilkan dari peperangan? Hanya kerugian, hanya
tangisan anak-anak yang ditinggal mati orang tuanya. Selain orang tua,
generasinya juga rusak karena peperangan, rusak karena siaran televisi yang
tidak mendidik, rusak karena kecintaan yang sempit karena nilai-nilai yang
dibuat oleh kelompok yang tidak suka dengan kelompok lain.

Dunia, hanya itu yang
sekarang dipikirkan oleh banyak orang. Uang yang menjadi tujuan hidup. Gold,
Glory, Gospel dijadikan semboyan para penjajah kuno maupun moderen untuk
memerangi orang lain. Hanya karena sumber minyak yang melimpah, Negara adidaya
pun melakukan agresi militer. Akhirnya beban dunia kita juga yang tanggung.
Beban akibat peperangan kita juga yang tanggung. Dari mana biaya untuk
melancarkan peperangan kalau bukan dari pajak yang dibayarkan rakyat kepada Negara?
Dari mana siaran televisi juga ditayangkan kalau bukan uang kita juga yang
diputar hasil dari pembayaran hak siar. Apakah kita sendiri yang menyebabkan
perang, dan kita sendiri yang membiayai peperangan? Seperti lingkaran setan
yang selalu terjadi di kehidupan dunia.

Siapa yang memiliki
media, dialah penguasa dunia. Kata-kata ini menjadi kebenaran dimana semua konspirasi
dibuat dan ditayangkan di stasiun televisi milik si pembuat konspirasi. Media
menggiring opini public untuk membenci ataupun menyukai sesuatu yang disukai
oleh si pemilik media tersebut. Yang menjadi korban siapa kalo bukan generasi
muda yang banyak menonton siaran TV. Banyak melihat tindak kejahatan, tindak
asusila, pornografi yang membuat rusak otak mereka. Media secara tidak langsung
membentuk pola pikir anak-anak dan meracuni mereka sedikit demi sedikit. Dan akhirnya
anak-anak mulai bertindak seperti apa yang mereka lihat selama ini di media.
Sayangnya kebenaran itu tersimpan
rapat-rapat dan menjadi rahasia. Kebenaran bagaikan sejarah yang hanya dimiliki
oleh orang yang berkuasa. Siapa yang mengetahui sejarah yang benar, maka dia
mengetahui kebenaran itu sendiri. Dan apabila kita tahu yang mana yang benar,
maka kita tau apakah arti dari cinta, saling menghargai dan saling mengerti. Karena
kita hanya memiliki satu dunia dengan segala isinya, dengan segala
keberagamanannya, yang semua keberagaman ini ada agar kita saling mencintai,
saling menghargai, saling memahami. Yah itulah cinta. (eyh)