Banner 468 x 60px

 

Senin, 20 Mei 2013

Jual MITSHUBISHI STRADA

0 comments
Dijual Mobil Mitsubishi Strada 4WD Tahun 2010| Manual| Power steering| Ac| Tape| Siap Pakai| Plat L| Harga 270jt. Berminat Hub:081213427001





Dijual Mobil Mitsubishi Strada 4WD Tahun 2008| Manual| Power steering| Ac| Tape| Siap Pakai| Plat L| Harga 180jt. Berminat Hub:081213427001
Read more...

Selasa, 07 Mei 2013

(Oknum) Orang Indonesia

0 comments

Penduduk Indonesia, kata Om Emil Salim (Ketua Dewan Petimbangan Presiden Bidang Ekonomi dan Lingkungan Hidup) akan berjumlah 300 Juta jiwa pada tahun 2032 mendatang. Om Emil Salim Juga memperkirakan bahwa mayoritas penduduk Indonesia adalah kaum muda (detik.com). Sekarang saja penduduk Indonesia berjumlah 250 Juta Jiwa versi BKKBN. Nah namun sayangnya masih banyak saja (oknum) orang Indonesia yang tidak taat aturan. Mungkin saja benar kata Orang tua dulu, “Coba kita dijajah Inggris dulu, kita bisa tertib. Sayang kita dijajah (baca, berusaha dijajah) Belanda selama 350 tahun. Jadinya kita diajarkan untuk Korupsi”. Padahal bukan masalah siapa yang berusaha menjajah kita, tapi mental kita yang sudah salah. Kenapa? Karena Belanda merupakan salah satu Negara dengan Kedisplinan yang tinggi (versi buku yang saya baca, lupa judulnya apa :p).

Sebenarnya dalam tulisan ini saya ingin memahami kelakuan (oknum) orang Indonesia yang tidak taat peraturan. Saya kesal ketika beberapa hari lalu saya naik salah satu maskapai bonafit milik Indonesia yang penumpangnya kebanyakan kaum eksekutif tetapi malah tidak taat aturan. Ketika sudah mengudara terdengar suara khas blackberry massanger, dan ada juga terdengar suara sms dari penumpang yang lainnya. Padahal sinyal handphone bisa merusak sistem navigasi, komunikasi pesawat serta indikator ketinggian yang menjadi salah satu instrumen penting dalam penerbangan. Saya bisa berbicara ini karena saya juga bekerja dalam bidang navigasi yang sangat memerlukan ketelitian tinggi. Ketika saya mendekatkan instrument navigasi saya dengan telepon selular, ternyata ketelitian posisi yang dihasilkan sangat buruk.

Selain itu, ternyata getaran yang dihasilkan dari frekuensi handphone yang sedang diaktifkan bisa menghentikan kerja turbin pesawat. Tidak heran ketika saya mengalami hal yang sama (bunyi sms dan bbm) di maskapai yang sama pada waktu yang berbeda dan duduk dengan salah seorang warga Jerman (ternyata dia Ahli permesinan yang diperkerjakan oleh perusahaan pengeboran minyak). Warga jerman ini merasa gusar dan panik, ketika saya tanyakan ternyata ketika Om Jerman ini mengetes kinerja turbin di Perusahaannya terdahulu, tiba-tiba mati dan timnya tidak tau apa penyebabnya, tenyata ada salah seorang timnya yang sedang menelepon di dekan tubin tersebut.

Selain peristiwa di pesawat, saya masih ingat bahwa ledakan di penampungan minyak milik Pertamina di Cirebon disebabkan oleh salah seorang satpam yang sedang berpatroli sambil menelepon di sekitar tempat kejadian perkara. Saya juga ketika berada di pengeboran lepas pantai merasa heran ketika kami tidak boleh menghidupkan alat komunikasi ketika diadakan pengeboran, alasannya yaitu pengeboran membutuhkan dinamit untuk meledakkan batuan di bawah permukaan laut yang sangat bereaksi dengan getaran yang dihasilkan oleh frekuensi komunikasi. Itulah kenapa mungkin para penjahat bisa meledakkan bom yang dikendalikan jarak jauh lewat sebuah ponsel. Bahkan di Internet bisa gampang untuk membuat bom yang salah satu elemen pentingnya adalah handphone.

Sebenarnya banyak orang Indonesia yang patuh hukum. Salah satunya adalah taat dalam membayar pajak. Tetapi kepatuhan hukum orang Indonesia ini diuji oleh (oknum) orang Indonesia lainnya yang melanggar aturan. Aturan dalam hal ini bisa diibaratkan hukum untuk mengatur sesuatu agar semua menjadi teratur. Bukan kita buat aturan untuk dilanggar, tetapi untuk ditaati dan karena aturan itu membuat semua menjadi teratur. Karena (oknum) orang Indonesia ini merasa tidak bisa bergerak bebas, makanya beliau menggunakan langkah yang pintar dalam melanggar aturan, yaitu membuat aturan baru sehingga secara tidak langsung pelanggaran itu diatur oleh undang-udang. Mungkin ini yang menyebabkan banyak undang-undang di Indonesia tumpang tindih dengan undang-undang lain. Hmm.. Benar kata Almarhum Gus Dur, DPR itu seperti Taman Kanak-Kanak, (oknum) Orang Indonesia ini merasa mendapatkan tempat yang pantas untuk “bermain”.

Selain membuat undang-undang untuk melawan undang-undang, para (oknum) orang Indonesia ini juga membuat hukum hanya seperti pisau dengan bagian bawah yang tajam dan bagian atas yang tumpul. Hukum dibuat hanya berlaku bagi masyarakat kelas bawah bukan untuk (oknum) orang Indonesia dengan uang banyak. Ternyata memang Hukum itu buta, buta untuk yang tidak memiliki uang. Oleh karena itu, apakah anda ingin menjadi (oknum) orang Indonesia ini? 


Taatlah Aturan Untuk Mempermudah Anda, Taatilah Aturan Untuk Keamanan Anda, dan Taatilah Aturan Untuk Nyawa Anda dan Nyawa Orang-orang yang Anda Sayangi. Untuk mengingatkan saya juga agar menaati peraturan yang berlaku agar saya tidak termaksud dalam (Oknum) orang Indonesia ini. (eyh)













Read more...

Senin, 06 Mei 2013

Pekerjaan Paling Tidak Dihargai di Indonesia (Versiku)

0 comments

Berikut ini pekerjaan yang paling tidak dihargai di Indonesia :

1.      Petani
Petani adalah seseorang yang bergerak di bidang bisnis pertanian utamanya dengan cara melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman (seperti padi, bunga, buah dan lain lain), dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain.

 Saya memasukkan petani dalam urutan pertama karena memang orang dengan pekerjaan ini tidak dihargai orang lain. Contoh kecilnya kita membuang sisa nasi yang kita makan karena alasan tidak habis. Padahal coba bayangkan perjuangan Pak Tani dalam melakukan proses pembibitan sampai panen beras atau sampai beras itu sampai ketangan kita. Bayangkan berapa banyak tenaga dan biaya yag dikeluarkan Pak Tani untuk membantu masyarakat Indonesia melahap makanan pokoknya itu. Pantas saja orang tua dahulu memarahi saya jika makan nasi tidak habis atau ada sebutir nasi yang jatuh, “Nanti Nasinya Nangis”, kata mereka. Ternyata nasi tidak menangis, tapi Pak Tani yang Menangis, harga pupuk naik, bibit mahal, harga jual dinaikkan oleh tengkulak akibatnya mereka sedikitpun tidak merasakan keuntungan dari harga beras yang merangkak naik. Lihat kehidupan mereka, apalagi Pak Buruh Tani, hidup di bawah garis kemiskinan. Katanya Negara Agraris? Kok Ujung Tombaknya Tumpul?? Pak Tani dan Om Buruh Tani masih miskin saja. Coba kalo mereka tidak mau nanam padi, ga makan nasi kita bro!!! Hargai Mereka dengan hal kecil saja, Tidak Membuang-Buang Makanan. Cobalah melihat dari Sisi Pak Tani ketika banyak Nasi yang bertebaran, alangkah sedih hatinya. Menangis!!!

2.      Nelayan
Sama seperti Pak Tani yang semakin hari semakin terpuruk akibat tinggi biaya operasionalnya dalam menanam sampai memanen padi dibanding keuntungan yang didapat, Pak Nelayan juga tidak kalah sengsara. Harga BBM naik plus ketika melaut tidak ada yang menjamin Para Nelayan pulang membawa hasil yang cukup untuk menghidupi anaknya. Padahal, coba lihat di pasar ikan, harga ikan mulai melambung apalagi jika laut lagi memperlihatkan keganasannya. Tapi semua berbanding terbalik dengan nasi Para Keluarga Nelayan, tinggal di daerah yang kumuh bahkan anak mereka pun lupa bagaimana caranya bersekolah, hanya bisa membantu meringankan beban hidup orang tuanya. 
Simpel saja cara menghargainya sama seperti kita menghargai petani. Makanlah Ikan setiap hari tanpa menyisakan Ikannya (kalo tulangnya mau dimakan juga gapapa kok :p). Tapi kita jarang mau makan ikan. Padahal ikan itu salah satu lauk yang memiliki protein tinggi. Bagus untuk perkembangan otak dan pertumbuhan anak. Selain itu juga jenis ikan merupakan makanan yang dihalalkan oleh Allah.

3.      Guru


Profesi satu ini memiliki julukan Pahlawan tanpa Tanda Jasa. Mereka dikatakan Pahlawan tetapi tidak dihargai. Aneh, padahal salah satu fondasi dari suatu negara adalah pendidikannya. Dan salah satu ujung tombak dalam pendidikan adalah Guru itu sendiri. Bagaimana mau mensejahterakan bangsanya? Mereka saja tidak disejahterakan bahkan banyak yang berpandangan sinis terhadap profesi mereka. Mereka yang menjadi kambing hitam ketika muridnya tidak bisa lulus dan mendapatkan nilai jelek. Mereka juga yang disalahkan ketika pemerintah menetapkan hasil tinggi dalam ujian tetapi banyak murid yang tidak mencapai nilai itu. Mereka juga dimarahi oleh orang tua murid ketika anaknya menerima pendidikan yang dirasa kurang layak untuk anaknya. Yah, makanya terjadilah pemukulan, pencabulan dll yang dilakukan oleh Oknum Guru. Dan anehnya hanya sedikit orang tua murid yang berterima kasih kepada Guru ketika anak yang tersayangnya sukses. Mungkin mereka berpikir bahwa yang bejasa selama ini adalah kerja keras anak mereka. Pantas inilah yang menyebabkan Guru berjuluk Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.
Siapa yang pertama kali mengajarkan menulis? Membaca? Mengarang? Berhitung? dan bersosialisasi kalau bukan Guru? Saya juga bisa seperti ini hanya semata-mata adalah Jasa Guru saya, dan dukungan dari Orang Tua saya. Makanya hargailah Gurumu yang sudah dengan telaten mendidikmu. Ingat Tidak Ada Mantan Guru, adanya adalah Mantan Murid. (eyh)




Read more...

Sabtu, 04 Mei 2013

Where is the Love???

1 comments

Bismillahhirohmannirrohim,
Setelah sekian lama tidak menulis lagi karena alasan satu dan lain hal, akhirnya saya mencoba mulai menulis.
Pada kesempatan ini, saya akan mengulas salah satu lagu yang saya suka, yaitu lagu Where's the Love yang dinyanyikan oleh Black Eyed Peas. Berikut liriknya dan akan saya bahas lirik yang saya rasa menarik. Kalo untuk membahas liriknya satu per-satu saya rasa akan panjang dan berbeda perspektif nantinya dengan si pencipta lagu.  
1. Kumpulan lirik pertama,
What's wrong with the world, mama? People livin' like they ain't got no mamas. I think the whole world's addicted to the drama. Only attracted to things that'll bring the trauma
Overseas, yeah, we tryin' to stop terrorism. But we still got terrorists here livin' In the  U.S.A., the big C.I.A.  

But, if you only have love for your own race. Then you only leave space to discriminate. And to discriminate only generates hate. And when you hate then you're bound to get irate, yeah. Madness is what you demonstrate.  And that's exactly how anger works and operates. Man, you gotta have love just to set it straight. Take control of your mind and meditate, let your soul gravitate to the love, y'all, y'all

Dari kumpulan lirik diatas terlihat bahwa ini adalah keresahan yang dirasakan oleh personel BEP (Black Eyed Peas) melihat keadaan yang dialami sekarang. Apakah ini akhir zaman? Ada apa dengan dunia ini? Semua orang bertindak seperti tidak punya orang tua, yaitu seseorang yang selalu dinaungi kebencian. Biasanya anak yang nakal karena tidak ada didikan orang tua artinya anak itu kurang perhatian dari orang tuanya.
Dalam lirik lain juga BEP mengkritisi tentang banyaknya orang yang terpesona oleh drama, yang drama ini hanya menimbulkan sebuah trauma, ketakutan akan sesuatu hal yang bahkan sesuatu itu aslinya tidak menakutkan. Saya rasa ini terjadi di Indonesia. Banyak tanyangan yang tidak bermutu di semua stasiun TV-sinetron. Tanyangan tidak mendidik ini mengakibatkan banyak masyarakat Indonesia hanya terpaku oleh kegermelapan yang ditayangkan di acara tersebut dan hanya menimbulkan trauma bahkan menimbulkan ide-ide kriminalitas bagi orang yang menonton dan terinspirasi akibat himpitan ekonominya.

Yang menarik disini mereka juga mengkirisi Negara mereka sendiri (USA) yang selalu mengkampanyekan melawan teroris, tapi dalam Negara USA sendiri masih banyak teroris yang mengganggu kehidupan mereka. Jangan-jangan teroris itu adalah bentukan dari CIA untuk menjalankan operasi CIA sendiri, atau modernnya disebut Dari dan Untuk CIA.

BEP juga menganjurkan akan kita jangan memiliki rasa cinta terhadap kaum kita sendiri. Ini bisa menimbulkan adanya pandangan yang sempit apabila kita melihat kaum yang lain. Bukankah kita diciptakan oleh Allah bermacam-macam, bersuku-suku agar kita saling mengenal, saling menghargai dan saling bertoleransi. Tetapi kita selalu memperdebatkan perbedaan tanpa melihat sisi lain dari perbedaan itu. Bukannya saling belajar untuk menghargai kaum yang lain, tapi belajar untuk menjatuhkan kaum lain karena cinta akan kaumnya sendiri. Saling menghargai dan mempercayai orang lain bisa jadi sebagai salah satu cara untuk menciptakan cinta diantara perbedaan kita. Perbedaan itu indah, perbedaan itu rahmat, bro.


2. Kumpulan lirik Kedua,
People killin', people dyin' . Children hurtin', you hear them cryin'? And would you turn the other cheek. Father, Father, Father help us, send some guidance from above. 'Cause people got me, got me questionin', Where is the love?

New days are strange, is the world insane? If love and peace are so strong, why are there pieces of love. That don't belong? Nations droppin' bombs. Chemical gasses fillin' lungs of little ones . With the ongoin' sufferin' as the youth die young. So, ask yourself is the lovin' really gone? So, I could ask myself really what is goin' wrong?
In this world that we livin' in people keep on givin' in. Makin' wrong decisions, only visions of them dividends Not respectin' each other, denyin' thy brother. A war is goin' on but the reason's undercover. The truth is kept secret, it's swept under the rug.  If you never know truth then you never know love.

I feel the weight of the world on my shoulder. As I'm gettin' older, y'all, people gets colder. Most of us only care about money makin'. Selfishness got us followin' the wrong direction. Wrong information always shown by the media. Negative images is the main criteria Infecting the young minds faster than bacteria. Kids wanna act like what they see in the cinema.

Instead of spreading love we're spreading animosity. Lack of understanding, leading us away from unity. There's no wonder why sometimes. I'm feelin' under Gotta keep my faith alive till love is found and ask yourself. Where is the love?

We only got One world, That's all we got

Apabila ada peperangan, pasti menimbulkan korban jiwa. Dan kebanyakan dari korban jiwa itu adalah orang tua yang pasti memiliki anak dan pastinya anaknya mengharapkan kedatangan kembali orang tuanya dari peperangan. Beberapa anak mendapati ayah mereka pulang, tapi anak yang lain? Hanya menangisi kematian orang tuanya. Apakah kalian para pemangku jabatan tidak mendengar tangisan anak yang kehilangan orang tuanya akibat peperangan? Ya Allah, kirimkan kami banyak melakukan kesalahan di dunia ini yang mengabitkan kerusakan pada diri kami sendiri. Allah, kirimkan petunjukmu, karena aku sudah tidak bisa lagi menjawab pertanyaan dimanakah sebuah kasih sayang, dimanakah cinta sebenarnya?

Sekarang dunia telah menjadi aneh, jika ada kedamaian kenapa pasti ada peperangang? Apakah peperangan menjadikan kita berdamai pada akhirnya? Seperti lagu Gigi-Perdamaian, banyak orang yang cinta damai tetapi makin banyak pula peperangan. Negara-negara menjatuhkan bom ke Negara lain dengan alasan mencari senjata biologi, memerangi teroris. Padahal apa yang dihasilkan dari peperangan? Hanya kerugian, hanya tangisan anak-anak yang ditinggal mati orang tuanya. Selain orang tua, generasinya juga rusak karena peperangan, rusak karena siaran televisi yang tidak mendidik, rusak karena kecintaan yang sempit karena nilai-nilai yang dibuat oleh kelompok yang tidak suka dengan kelompok lain.

Dunia, hanya itu yang sekarang dipikirkan oleh banyak orang. Uang yang menjadi tujuan hidup. Gold, Glory, Gospel dijadikan semboyan para penjajah kuno maupun moderen untuk memerangi orang lain. Hanya karena sumber minyak yang melimpah, Negara adidaya pun melakukan agresi militer. Akhirnya beban dunia kita juga yang tanggung. Beban akibat peperangan kita juga yang tanggung. Dari mana biaya untuk melancarkan peperangan kalau bukan dari pajak yang dibayarkan rakyat kepada Negara? Dari mana siaran televisi juga ditayangkan kalau bukan uang kita juga yang diputar hasil dari pembayaran hak siar. Apakah kita sendiri yang menyebabkan perang, dan kita sendiri yang membiayai peperangan? Seperti lingkaran setan yang selalu terjadi di kehidupan dunia.

Siapa yang memiliki media, dialah penguasa dunia. Kata-kata ini menjadi kebenaran dimana semua konspirasi dibuat dan ditayangkan di stasiun televisi milik si pembuat konspirasi. Media menggiring opini public untuk membenci ataupun menyukai sesuatu yang disukai oleh si pemilik media tersebut. Yang menjadi korban siapa kalo bukan generasi muda yang banyak menonton siaran TV. Banyak melihat tindak kejahatan, tindak asusila, pornografi yang membuat rusak otak mereka. Media secara tidak langsung membentuk pola pikir anak-anak dan meracuni mereka sedikit demi sedikit. Dan akhirnya anak-anak mulai bertindak seperti apa yang mereka lihat selama ini di media.


Sayangnya kebenaran itu tersimpan rapat-rapat dan menjadi rahasia. Kebenaran bagaikan sejarah yang hanya dimiliki oleh orang yang berkuasa. Siapa yang mengetahui sejarah yang benar, maka dia mengetahui kebenaran itu sendiri. Dan apabila kita tahu yang mana yang benar, maka kita tau apakah arti dari cinta, saling menghargai dan saling mengerti. Karena kita hanya memiliki satu dunia dengan segala isinya, dengan segala keberagamanannya, yang semua keberagaman ini ada agar kita saling mencintai, saling menghargai, saling memahami. Yah itulah cinta. (eyh)





Read more...

Kamis, 20 Januari 2011

KALIMANTAN (WARUNADWIPA)

0 comments

Kalimantan adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah utara Pulau Jawa dan di sebelah Barat Pulau Sulawesi. Terbagi menjadi wilayah Brunei, Indonesia dan Malaysia.
Dahulu nama pulau terbesar ketiga di dunia ini adalah Warunadwipa yang artinya Pulau Dewa Laut.Seringkali pulau ini secara keseluruhan disebut Borneo sedangkan wilayah Indonesia disebut Kalimantan, lalu wilayah Malaysia disebut Sarawak dan Sabah. Selain itu ada pula kesultanan Brunei. Pada zaman dahulu, Borneo
Read more...