Banner 468 x 60px

 

Sabtu, 04 Mei 2013

Where is the Love???

1 comments

Bismillahhirohmannirrohim,
Setelah sekian lama tidak menulis lagi karena alasan satu dan lain hal, akhirnya saya mencoba mulai menulis.
Pada kesempatan ini, saya akan mengulas salah satu lagu yang saya suka, yaitu lagu Where's the Love yang dinyanyikan oleh Black Eyed Peas. Berikut liriknya dan akan saya bahas lirik yang saya rasa menarik. Kalo untuk membahas liriknya satu per-satu saya rasa akan panjang dan berbeda perspektif nantinya dengan si pencipta lagu.  
1. Kumpulan lirik pertama,
What's wrong with the world, mama? People livin' like they ain't got no mamas. I think the whole world's addicted to the drama. Only attracted to things that'll bring the trauma
Overseas, yeah, we tryin' to stop terrorism. But we still got terrorists here livin' In the  U.S.A., the big C.I.A.  

But, if you only have love for your own race. Then you only leave space to discriminate. And to discriminate only generates hate. And when you hate then you're bound to get irate, yeah. Madness is what you demonstrate.  And that's exactly how anger works and operates. Man, you gotta have love just to set it straight. Take control of your mind and meditate, let your soul gravitate to the love, y'all, y'all

Dari kumpulan lirik diatas terlihat bahwa ini adalah keresahan yang dirasakan oleh personel BEP (Black Eyed Peas) melihat keadaan yang dialami sekarang. Apakah ini akhir zaman? Ada apa dengan dunia ini? Semua orang bertindak seperti tidak punya orang tua, yaitu seseorang yang selalu dinaungi kebencian. Biasanya anak yang nakal karena tidak ada didikan orang tua artinya anak itu kurang perhatian dari orang tuanya.
Dalam lirik lain juga BEP mengkritisi tentang banyaknya orang yang terpesona oleh drama, yang drama ini hanya menimbulkan sebuah trauma, ketakutan akan sesuatu hal yang bahkan sesuatu itu aslinya tidak menakutkan. Saya rasa ini terjadi di Indonesia. Banyak tanyangan yang tidak bermutu di semua stasiun TV-sinetron. Tanyangan tidak mendidik ini mengakibatkan banyak masyarakat Indonesia hanya terpaku oleh kegermelapan yang ditayangkan di acara tersebut dan hanya menimbulkan trauma bahkan menimbulkan ide-ide kriminalitas bagi orang yang menonton dan terinspirasi akibat himpitan ekonominya.

Yang menarik disini mereka juga mengkirisi Negara mereka sendiri (USA) yang selalu mengkampanyekan melawan teroris, tapi dalam Negara USA sendiri masih banyak teroris yang mengganggu kehidupan mereka. Jangan-jangan teroris itu adalah bentukan dari CIA untuk menjalankan operasi CIA sendiri, atau modernnya disebut Dari dan Untuk CIA.

BEP juga menganjurkan akan kita jangan memiliki rasa cinta terhadap kaum kita sendiri. Ini bisa menimbulkan adanya pandangan yang sempit apabila kita melihat kaum yang lain. Bukankah kita diciptakan oleh Allah bermacam-macam, bersuku-suku agar kita saling mengenal, saling menghargai dan saling bertoleransi. Tetapi kita selalu memperdebatkan perbedaan tanpa melihat sisi lain dari perbedaan itu. Bukannya saling belajar untuk menghargai kaum yang lain, tapi belajar untuk menjatuhkan kaum lain karena cinta akan kaumnya sendiri. Saling menghargai dan mempercayai orang lain bisa jadi sebagai salah satu cara untuk menciptakan cinta diantara perbedaan kita. Perbedaan itu indah, perbedaan itu rahmat, bro.


2. Kumpulan lirik Kedua,
People killin', people dyin' . Children hurtin', you hear them cryin'? And would you turn the other cheek. Father, Father, Father help us, send some guidance from above. 'Cause people got me, got me questionin', Where is the love?

New days are strange, is the world insane? If love and peace are so strong, why are there pieces of love. That don't belong? Nations droppin' bombs. Chemical gasses fillin' lungs of little ones . With the ongoin' sufferin' as the youth die young. So, ask yourself is the lovin' really gone? So, I could ask myself really what is goin' wrong?
In this world that we livin' in people keep on givin' in. Makin' wrong decisions, only visions of them dividends Not respectin' each other, denyin' thy brother. A war is goin' on but the reason's undercover. The truth is kept secret, it's swept under the rug.  If you never know truth then you never know love.

I feel the weight of the world on my shoulder. As I'm gettin' older, y'all, people gets colder. Most of us only care about money makin'. Selfishness got us followin' the wrong direction. Wrong information always shown by the media. Negative images is the main criteria Infecting the young minds faster than bacteria. Kids wanna act like what they see in the cinema.

Instead of spreading love we're spreading animosity. Lack of understanding, leading us away from unity. There's no wonder why sometimes. I'm feelin' under Gotta keep my faith alive till love is found and ask yourself. Where is the love?

We only got One world, That's all we got

Apabila ada peperangan, pasti menimbulkan korban jiwa. Dan kebanyakan dari korban jiwa itu adalah orang tua yang pasti memiliki anak dan pastinya anaknya mengharapkan kedatangan kembali orang tuanya dari peperangan. Beberapa anak mendapati ayah mereka pulang, tapi anak yang lain? Hanya menangisi kematian orang tuanya. Apakah kalian para pemangku jabatan tidak mendengar tangisan anak yang kehilangan orang tuanya akibat peperangan? Ya Allah, kirimkan kami banyak melakukan kesalahan di dunia ini yang mengabitkan kerusakan pada diri kami sendiri. Allah, kirimkan petunjukmu, karena aku sudah tidak bisa lagi menjawab pertanyaan dimanakah sebuah kasih sayang, dimanakah cinta sebenarnya?

Sekarang dunia telah menjadi aneh, jika ada kedamaian kenapa pasti ada peperangang? Apakah peperangan menjadikan kita berdamai pada akhirnya? Seperti lagu Gigi-Perdamaian, banyak orang yang cinta damai tetapi makin banyak pula peperangan. Negara-negara menjatuhkan bom ke Negara lain dengan alasan mencari senjata biologi, memerangi teroris. Padahal apa yang dihasilkan dari peperangan? Hanya kerugian, hanya tangisan anak-anak yang ditinggal mati orang tuanya. Selain orang tua, generasinya juga rusak karena peperangan, rusak karena siaran televisi yang tidak mendidik, rusak karena kecintaan yang sempit karena nilai-nilai yang dibuat oleh kelompok yang tidak suka dengan kelompok lain.

Dunia, hanya itu yang sekarang dipikirkan oleh banyak orang. Uang yang menjadi tujuan hidup. Gold, Glory, Gospel dijadikan semboyan para penjajah kuno maupun moderen untuk memerangi orang lain. Hanya karena sumber minyak yang melimpah, Negara adidaya pun melakukan agresi militer. Akhirnya beban dunia kita juga yang tanggung. Beban akibat peperangan kita juga yang tanggung. Dari mana biaya untuk melancarkan peperangan kalau bukan dari pajak yang dibayarkan rakyat kepada Negara? Dari mana siaran televisi juga ditayangkan kalau bukan uang kita juga yang diputar hasil dari pembayaran hak siar. Apakah kita sendiri yang menyebabkan perang, dan kita sendiri yang membiayai peperangan? Seperti lingkaran setan yang selalu terjadi di kehidupan dunia.

Siapa yang memiliki media, dialah penguasa dunia. Kata-kata ini menjadi kebenaran dimana semua konspirasi dibuat dan ditayangkan di stasiun televisi milik si pembuat konspirasi. Media menggiring opini public untuk membenci ataupun menyukai sesuatu yang disukai oleh si pemilik media tersebut. Yang menjadi korban siapa kalo bukan generasi muda yang banyak menonton siaran TV. Banyak melihat tindak kejahatan, tindak asusila, pornografi yang membuat rusak otak mereka. Media secara tidak langsung membentuk pola pikir anak-anak dan meracuni mereka sedikit demi sedikit. Dan akhirnya anak-anak mulai bertindak seperti apa yang mereka lihat selama ini di media.


Sayangnya kebenaran itu tersimpan rapat-rapat dan menjadi rahasia. Kebenaran bagaikan sejarah yang hanya dimiliki oleh orang yang berkuasa. Siapa yang mengetahui sejarah yang benar, maka dia mengetahui kebenaran itu sendiri. Dan apabila kita tahu yang mana yang benar, maka kita tau apakah arti dari cinta, saling menghargai dan saling mengerti. Karena kita hanya memiliki satu dunia dengan segala isinya, dengan segala keberagamanannya, yang semua keberagaman ini ada agar kita saling mencintai, saling menghargai, saling memahami. Yah itulah cinta. (eyh)





1 comments :

Syukron Khotibul Umam mengatakan...

keren sekali artikelnya...
setuju banged, semoga dg adanya true love pda setiap insan,, tidak akan membiarkan dunia dengan segala isi & keberagamanannya ini menjadi aneh karena adanya peperangan.

Posting Komentar